Logo Design

Apa itu Logo ?

Sudah bisa dipastikan bahwa istilah logo sudah tidak asing di telinga Anda. Akan tetapi, apa sih sebenarnya logo. Ada berapa jenisnya, dan apa saja fungsi dan kegunaannya? Tentu tak banyak orang yang tahu. Tapi tenang saja, dalam artikel ini, kami akan mengulas tentang logo lengkap dengan seluk beluknya.

Logo seringkali ditujukan kepada suatu ciri khas atau sebuah tanda pasti pada sebuah perusahaan ataupun pada sebuah komunitas. Dengan adanya logo, orang lain akan mudah untuk mengenali sebuah perusahaan atau komunitas tersebut.

disamping itu juga,  pembuatan suatu logo biasanya berdasarkan  bentuk atau pola yang menunjukkan identitas ataupun filosofi yang terdapat pada perusahaan atau komunitas tersebut. Misalnya,  logo Apple yang identik dengan buah apelnya.

Namun sering pula banyak ditemui logo yang tidak memiliki kemiripan dengan perusahaannya. Tapi memiliki sebuah filosofi yang kuat merujuk pada perusahaan atau komunitas yang memiliki logo tersebut.

Pengertian Logo

Dalam pengertiannya sendiri, logo adalah tanda, lambang ataupun simbol yang mengandung makna dan digunakan sebagai identitas sebuah organisasi, perusahaan atau individu agar mudah diingat oleh orang lain.

Selain itu, logo juga dapat memberi gambaran ciri ataupun identitas perusahaan, sehingga logo bisa dikatakan sebuah lambang ataupun ciri untuk memudahkan pengenalan sebuah perusahaan dan juga corporate identity atau identitas perusahaan yang mewakili citra perusahaan. Dengan kata lain, logo merupakan penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks sehingga dapat dikontrol, dimodifikasi, dan dibangun sesuai dengan perkembangan zaman.

Logo harus memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo lebih lazim dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa warna dan bentuk logo tersebut.

Logo merupakan bagian tubuh yang mampu mempresentasikan citra perusahaan. Meski terlihat sederhana namun logo sangat berperan penting . Pasalnya logo harus dapat merepresentasikan citra perusahaan, organisasi, individu tersebut. Logo menjadi konsep nyata yang bisa dilihat sebagai gambaran visual sebuah perusahaan yang mudah dikenali oleh konsumen.

Di sisi lain, logo juga dapat membantu sebuah perusahaan sebagai media promosi. Maka tidak heran jika dalam rancangannya, logo dibuat sedemikian rupa dengan harapan citra yang positif.

Jenis – Jenis Logo

Tahukah Anda, logo memiliki beragam jenis. Coba Anda perhatikan logo Apple dan logo Fedex. Dari kedua logo tersebut tentu Anda melihat ada perbedaan antara keduanya. Pada logo apple hanya menunjukkan sebuah apel yang separuhnya tergigit, sedangkan pada logo FedEx hanya sekedar teks yang berwarna. Ternyata, kedua logo tersebut adalah jenis logo yang berbeda.

Berikut adalah jenis-jenis dari logo yang mungkin belum kamu ketahui :

  1. Lettermark (Logo Monogram)

Beberapa merek atau perusahaan seperti IBM, CNN, HP, HBO dan lainnya menggunakan logo jenis ini. Jika diperhatikan, jenis logo ini merepresentasikan kepanjangan dari nama brand atau perusahaan terkait.

Bisa dikatakan, logo jenis ini dianggap sebagai logo dengan inisial nama merek. Dengan hanya menggunakan dua sampai tiga atau empat lettermark atau huruf. Sehinga memudahkan masyarakat untuk mengingat logo dan merek tersebut.

Inti dari penggunaan logo ini adalah kesederhanaan. Misalnya saja nama organisasi bernama National Aeronautics and Space Administration. Nama tersebut sulit untuk diingat oleh sebagian orang, karenanya dibuatlah logo NASA sebagai inisial.

Mengingat fokus dari jenis logo ini adalah inisial, maka yang harus anda perhatikan adalah pada aspek font. Pastikan font sesuai dengan tema perusahaan dan juga mudah dibaca ketika dicetak untuk kartu nama.

  1. Word Mark

Logo jenis ini sangat mirip dengan jenis lettermark, wordmark merupakan logo dengan dasar tulisan dan font yang fokus pada nama perusahaan atau sebuah bisnis secara langsung. Misalnya saja seperti Coca-Cola, Disney, Facebook dan lainnya. Jenis logo ini akan efektif jika perusahaan atau bisnis memiliki nama yang ringkas/sederhana dan unik.

Nah, lantaran fokusnya terletak pada nama bisnis atau perusahaan, maka yang harus anda perhatikan adalah kesesuaian jenis font. Misal, bisnis fashion, umumnya menggunakan font yang elegan, berkelas dan juga “bersih”.

  1. Pictorial Mark Atau Simbol

Logo jenis ini sering disebut simbol. Desainnya berbasis grafis. Contohnya adalah logo Apple, Twitter dan Nike. Masing-masing logo perusahaan tersebut mewakili identitasnya masing-masing yang dapat langsung dikenali.

Untuk itu, yang perlu diperhatikan ketika akan membuat logo jenis ini adalah gambar atau bentuk apa yang ingin dibuat. Pasalnya, keputusan ini akan terus “melekat” pada merek dan bisnis tersebut. Bisa dikatakan akan sulit untuk merubah desain gambar yang sudah diputuskan di awal, lebih-lebih sudah sangat melekat dengan identitas perusahaan.

  1. Logo Abstrak

Logo abstrak merupakan salah satu dari jenis pictorial mark/logo simbol (berbasis gambar). Tidak seperti jenis sebelumnya yang mudah dikenali, jenis logo ini memiliki bentuk geometris abstrak yang merepresentasikan merek. Contoh merek atau bisnis dan perusahaan yang menggunakan jenis logo ini adalah Pepsi, Adidas dan BP yang memiliki logo abstraknya masing-masing.

Jenis logo ini sangat efektif karena mewakili keseluruhan bisnis hanya dalam satu gambar saja. Logo abstrak memungkinkan untuk berpikir kreatif dalam menciptakan sesuatu untuk mewakili merek atau bisnis.

  1. Logo Maskot

Pada umumnya, jenis logo maskot mengandung unsur warna-warni yang menceriakan. Pasalnya, logo jenis ini memang diperuntukkan sebagai  “juru bicara” atau karakter merek/bisnis pada sebuah perusahaan. Karena karakter tersebut  menggambarkan merek atau bisnis dan perusahaan yang dijalankan.  Suatu maskot akan dianggap sebagai duta bagi bisnis. Beberapa contoh maskot yang terkenal adalah Kool-Aid Man, Kolonel KFC dan Mr. Peanut Planter.

Logo maskot  sangat cocok untuk perusahaan yang ingin menciptakan sebuah atmosfer tersendiri yang bisa menjadi daya tarik bagi keluarga dan anak-anak.

  1. Logo Kombinasi

Sama seperti namanya, logo kombinasi terdiri dari gabungan wordmark atau lettermark dengan logo simbol, abstrak atau maskot. Gambar dan teks disatukan, ditumpuk, atau terintegrasi satu sama lain untuk menciptakan sebuah logo.

Beberapa logo kombinasi yang terkenal adalah Doritos, Burger King dan Lacoste. Dengan menggunakan jenis logo ini, maka pelanggan akan mulai mengenal nama merek perusahaan karena perpaduan menarik yang ada.

  1. Logo Lambang

Logo lambang terdiri dari huruf yang berada di dalam simbol atau ikon inti dari lambang tersebut. Logo ini cenderung memiliki tampilan tradisional yang dapat membuat dampak mencolok. Sehingga lambang  ini sering digunakan untuk sekolah-sekolah, organisasi, lembaga pemerintah serta industri otomotif.

Penggunaan lambang yang rumit kurang cocok jika ditempatkan pada kartu nama karena tidak akan terlihat jelas. Jika misalnya mau menjahit atau menempelkan lambang pada barang tertentu seperti topi atau baju, pastikan lambang tersebut didesain secara sederhana.

Fungsi Atau Tujuan dari Suatu Logo

Sudah bisa dipastikan bahwa sebuah logo memiliki fungsi sebagai penanda pada sebuah perusahaan atau komunitas yang ada. Selain itu ada lagi fungsi dari logo, yaitu :

  • Sarana Identifikasi (Branding)

Sebagai sarana identifikasi, logo mampu berfungsi sebagai wujud pengenalan atau identitas baik bagi produk, jasa, atau identitas seseorang. Fungsinya sebagai identitas tentu menuntut logo untuk mampu menjiwai dan mencerminkan karakter seseorang, perusahaan, produk, atau jasa yang diwakilinya. Tujuannya,  membuat apa yang diwakilinya tersebut mudah untuk dikenali, diingat, dan mudah untuk dibedakan dengan identitas lainnya.

  • Sarana Informasi, Pengendali, Pengawas serta Pengontrol

Logo mengandung sebuah informasi yang ingin disampaikan pemilik logo kepada publik. Informasi ini digunakan sebagai alat pengendali, baik berupa pandangan maupun perilaku publik terhadap brand pemilik logo. Itu artinya,  logo juga bisa menjadi pengawas serta pengontrol dari brand image yang publik pikirkan mengenai brand. Akan tetapi jangan memandang negatif pada logo karena dianggap mengendalikan pemikiran publik.

Dalam hal ini, pengendalian pikiran bukan merupakan suatu yang ekstrim sehingga apapun yang dikatakan oleh brand akan dilakukan oleh publik. Logo hanya menyampaikan informasi untuk memberikan kesan yang diinginkan. Seperti sebuah rekomendasi yang tentu saja tidak memaksa.

  • Sarana Motivasi

Desain komunikasi visual dapat berpesan sebagai sarana motivasi yang biasanya dilakukan dengan menggunakan poster. Pun demikian,  logo dapat melakukan hal yang sama. Logo dapat menyampaikan motivasi kepada publik atau konsumennya yang tentu saja disesuikan dengan tujuan brand. Misalnya logo produk sabun mandi yang memotivasi publik untuk terus berupaya agar hidup dengan sehat melalui logonya. Atau produk pasta gigi yang memotivasi publik untuk menjaga kesehatan gigi yang juga melalui logo yang mewakilinya.

  • Sarana pengutaraan emosi

Salah satu fungsi logo yang lain adalah menjadi sarana pengutaraan emosi. Misalnya bagi logo yang akan menggambarkan bagaimana kasih sayang ibu kepada anaknya. Logo ini tentu digunakan oleh produk atau brand yang menjual jasa atau produk bayi atau produk yang dikhususkan untuk ibu hamil dan menyusui. Melalui logonya, publik akan membaca bagaimana sebenarnya seorang ibu menyayangi anaknya.

  • Sarana presentasi dan promosi

Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan informasi dengan cara menarik perhatian publik secara visua.  Sehingga informasi yang disampaikan mudah diingat. Penggunaan gambar serta kalimat dibuat agar bersifat persuasif dan menarik. Nah, Inilah salah satu fungsi dari logo. Melalui logo, brand akan menarik perhatian publik. Melalui logo itu pula brand menyampaikan informasi atau pesan. Tujuan utamanya tentu adalah menjual produk dan jasa.

 

6 Aspek Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Logo

Berbicara mengenai logo, tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar sebuah logo terlihat baik dan juga pantas menjadi ciri khas dari perusahaan atau komunitas. Adapun beberapa aspek tersebut adalah :

  1. Sederhana

Logo yang baik adalah logo yang sederhana (simple). Kesederhanaan membuat logo mudah dikenali, mudah diingat, dan cukup efektif, dalam arti mengandung kriteria yang dikehendaki pemesan logo. Contohnya adalah logo Nike. Terkesan sederhana, tapi menjadi logo perusahaan produk olah raga terkenal dunia sampai sekarang.

  1. Unik

Sederhana saja ternyata tidak cukup. Logo yang baik juga harus unik dan mudah dibedakan dengan logo lain (khususnya logo dari pesaing). Sangat aneh jika sebuah perusahaan mempunya logo yang mirip dengan perusahaan lain yang lebih dulu eksis misalnya. Hal ini akan menggambarkan profil perusahaan tersebut yang miskin inovasi dan kurang profesional, bahkan untuk menentukan logonya sendiri.

  1. Mudah Diingat

Ciri selanjutnya dari sebuah logo yang baik adalah mudah untuk diingat. Logo yang mudah diingat akan mendukung perusahaan tetap dalam posisi teratas dalam ingatan konsumen. Secara tidak langsung ini akan meningkatkan penjualan dan omset dari perusahaan. Dan logo yang mudah diingat, dapat diperoleh dari desain yang simple.

  1. Tahan Lama

Logo yang baik adalah logo yang tahan lama, lantaran mencerminkan brand dan identitas perusahaan. Sehingga logo yang mampu bertahan lama tentu akan sangat menguntungkan perusahaan. Redesign sebuah logo selain akan memakan banyak biaya dan waktu, juga dapat membingungkan konsumen dan bahkan bukan tidak mungkin akan kehilangan banyak pelanggan.  Untuk itu, butuh pertimbangan yang matang meredesaign perusahaannya.

  1. Fleksibel / Serba Guna

Karena sebuah Logo nantinya akan digunakan kedalam berbagai media visual, seperti halnya stempel, akrilik, faktur dll. Sebuah logo yang baik harus bisa ditempatkan dalam berbagai kondisi dan tetap tidak kehilangan bentuk sebenarnya. Nah, oleh sebab itu, logo biasanya didesain dalam bentuk format vektor.

  1. Sesuai

Kemudian ciri lain dari logo yang baik adalah kesesuaian. Sehingga sebuah logo harus bisa menggambarkan apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Untuk menanggulangi hal itu, tag line bisa menjadi alternatif.  Kendati demikian, yang perlu diperhatikan adalah logo harus selalu bisa ditempatkan ke dalam berbagai media visual. Dan lebih baik, bisa berdiri sendiri tanpa adanya tag line.

Jika sedang merancang sebuah logo untuk toko mainan anak-anak, maka akan lebih tepat untuk menggunakan font yang kekanak-kanakan & skema warna. Hal yang juga penting, logo tidaklah perlu selalu menunjukkan produk yang dijual atau ditawarkan. Bisnis komputer tidak perlu memakai gambar komputer, perusahaan mobil tidak perlu menunjukkan gambar mobil dalam logonya. Microsoft, Nokia, IBM, intel adalah contoh perusahaan besar yang tidak memakai gambaran produk dalam logo mereka.

Hal Yang Wajib Diperhatikan Dalam Membuat Logo

Ketika Anda memang berniat untuk membuat suatu logo, entah untuk bisnis kecil, perusahaan maupun komunitas. Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut :

  1. Tipografi

Banyak logo yang sukses hanya dengan menggunakan tipografi. Baik itu serif/sans serif atau jenis font lain. Menggunakan tipografi dapat memberikan semacam “emosi” kepada mereka yang melihatnya.

  1. Warna

Dalam pembuatan logo, warna merupakan salah satu hal yang krusial. Pasalnya, apabila warna yang kita gunakan salah, bisa jadi pesan dan emosi yang kita ingin sampaikan kepada masyarakat menjadi kacau dan rancu. Untuk itu, dalam pemilihan warna dalam pembuatan logo sebaiknya sederhana dan mudah diingat, tetapi tetap bisa memberikan ekspresi langsung kepada masyarakat atau konsumen. Selain itu, menggunakan warna yang sederhana juga menghemat biaya produksi

  1. Bentuk

Banyak sekali logo yang memiliki bentuk. Namun, perhatikanlah bentuk logo yang ingin kita desain, karena setiap bentuk, baik bundar, lurus, siku dan lainnya akan mempunyai arti sendiri; bisa pasif, bisa aktif. Misalnya, ketika klien kita menginginkan logo untuk produk sabun, lebih baik jangan membuat bentuk logo yang keras dan siku.

  1. Keseimbangan

Yang dimaksudan dengan keseimbangan adalah mencari atau menemukan seberapa baik logo yang dibuat. Bisa dengan caramencoba memutar atau membolak-balik logo tersebut untuk mendapatkan kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat membuat logo lebih berkembang.

  1. Selera

Salah satu hal yang paling menentukan dalam pembuatan logo adalah selera. Mengingat selera setiap orang berbeda-beda dan sangat subyektif.

  1. Riset

Dalam pembuatan logo, aspek yang paling penting adalah riset. Riset merupakan kunci dalam pembuatan logo yang baik. Tentu bukan riset yang hanya dalam waktu 1-2 jam, tepai riset secara penuh.

Kita harus mengerti perspektif dari pemesan logo. Berbicara dengan klien, orang-orang yang berada pada perusahaan tersebut, klien dari perusahaan tersebut, para distributor, lalu mencari data-data yang akurat tentang perusahaan tersebut, baru mulai membuat logonya.

  1. Opini

 Dalam membuat logo, tidak ada yang salah untuk menanyakan pandangan, kritik, dan masukan dari orang lain. Karena masukan dan pandangan dari orang lain yang lebih ahli acapkali diperlukan untuk meningkatkan kualitas logo yang kita buat.

Pada intinya, logo merupakan sebuah penanda yang sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan maupun komunitas.  Dimana hal itu akan menjadi sebuah ciri khas yang selalu diingat dan identik dengan perusahaan maupun komunitas tersebut.

Dalam hal pembuatan logo pun terdapat banyak hal yang harus selalu diperhatikan agar logo tersebut tidak membosankan dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan ataupun komunitas terkait.

Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tidak perlu menggabungkan hal-hal yang nantinya menjadi tidak begitu berguna dan membuat logo jadi terlihat buruk bahkan sangat tidak cocok dengan filosofi yang ada pada perusahaan. Logo harus benar-benar mencerminkan sebuah filosofi yang ada pada perusahaan.

Setelah penjelasan panjang lebar, tentunya sekarang sudah mengerti kan pembahasan lengkap tentang logo? Terima kasih dan semoga bermanfaat.

No Comments

Post a Comment